BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada
jaringan komputer yang besar konfigurasi parameter TCP/IP pada masing-masing
workstation akan sngat merepotkan dan membutuhkan waktu yang sangat
lama,terutama ketika parameter TCP/IP seperti alamat IP dan subnetmask
memerlukan perubahan.
DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan
nomor IP kepada
komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP
disebut sebagai DHCP
server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP
disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
tidak perlu lagi harus memberikan nomor
IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan
referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka
komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan
nomor IP. DHCP
menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database
DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke
DHCClient dan mencoret nomor IP tersebut
dari daftar pool.Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default
gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi
TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan
tersebut.
Jika
DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain
alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Maka
pembelajaran tentang DHCP ini akan sangat bermanfaat karena akan berguna jika
kita dihadapkan dalam mendesain sebuah jaringan lokal.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat kita rumuskan masalah dibawah ini sebagai berikut :
1.
Konsep
tentang DHCP
2.
Konsep
DHCP Server dan DHCP Client
3.
Fitur
yang ditawarkan DHCP
4.
Kelebihan
dan Kekurangan DHCP
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan dari makalah ini sebagai berikut :
1.
Pembaca
dapat mengetahui tentang protocol dari DHCP
2.
Pembaca
dapat mengetahui tentang DHCP Client dan DHCP Server
3.
Pembaca
dapat mengetahui tentang fitur apa saja yang terdapat pada DHCP
4.
Pembaca
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari DHCP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian DHCP
DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.
Dynamic
Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter
jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS
server.
2.2. Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan
sebuah protokol yang
menggunakan arsitektur
client/server, maka dalam
DHCP terdapat dua
pihak yang terlibat, yakni DHCP
Server dan DHCP Client.
2.2.1. DHCP
Server
DHCP
server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan”
alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.
Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000
Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
a. Prinsip
Kerja DHCP Server
DHCP
server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan
kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan
menyewa alamat IP dari DHCP Pool untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP,
biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut
habis masanya, client akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP
yang baru atau memperpanjangnya.
b. Macam-macam
DHCP Server
·
DHCP
Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan
kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator
dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat
IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang
umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang
telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server.
Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang
tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam
konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
·
DHCP
Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang
diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa
peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager
atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console
[MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
·
DHCP
Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang
diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP
kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat
subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar
memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh
seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien,
DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
c. Manfaat
DHCP Server
·
DHCP
memnungkinkan mengkonfigaurasi secara otomatis, sehingga dapat sangat
menyedarhanakan management jaringan.
·
DHCP
dapat memberikan mekanisme bagi menagement lokal untuk mayoritas client TCP/IP
pada internetwork.contohnya parameter seperti route default dapat dikonfigurasi
secara tersentralisasi tanpa harus mengunjungi tiap host dan melakukan
perubahan secara manual.
·
Dengan
DHCP satu server DHCP dapat melayani beberapa client pada beberapa jalur dalam
interwork.
·
Paket
yang dibutuhkan untuk melakukan installasi DHCP. Paket yang diperlukan untuk
melalukan instalasi dhcp ada 3 yaitu :
Ø dhcp3-server
Ø dhcp3-client
Ø dhcp3-commond
2.2.2. DHCP
Client
DHCP
client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang
memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian
besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000
Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat
lunak seperti ini.
a. Prinsip
Kerja DHCP Client
DHCP
Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari
sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut :
·
DHCPDISCOVER:
DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server
yang aktif.
·
DHCPOFFER:
Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian
menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
·
DHCPREQUEST:
Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat
yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
·
DHCPACK:
DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket
acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan
konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database
miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan
protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai
komunikasi jaringan.
Empat
tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien
yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap
3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal),
yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda
dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika
dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam
sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat
menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan,
karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain
dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat
menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap
dari waktu ke waktu.
2.3. Fitur yang Ditawarkan Oleh DHCP (Jenis
Alokasi DHCP)
DHCP
server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu :
a.
Manual
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut
sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
b.
Automatic
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer
client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada
komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address
tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
c.
Dynamic
Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server
akan mencatat status peminjaman IP address ( leases ) dan akan memberikan
alamat IP yang lease nya sudah expire kepada client DHCP atau computer yang
lainnya.
2.4. Kegunaan DHCP
DHCP fungsinya yaitu melayani
pemberian (alokasi) IP address, subnet mask dan gateway kepada setiap komputer
yang terhubung ke jaringan lokal anda. Pengaktifan fungsi DHCP server ini
sebenarnya juga membantu anda agar tidak perlu repot lagi untuk mengatur IP
statik untuk PC atau perangkat lain yang ingin dihubungkan ke jaringan lokal.
Pembagian
IP address tersebut secara penuh dipegang kendali oleh router. Mekanismenya
bisa digambarkan seperti ini, ketika sebuah komputer yang terhubung ke jaringan
akan menghubungi dan meminta IP address, subnet mask dan gateway ke-DHCP
server. Kemudian DHCP server akan menyediakan IP address yang tersedia,
ibaratnya seperti nomor unik untuk setiap komputer akan memiliki IP address
yang berbeda-beda dan tidak boleh sama (karena bisa menyebabkan
terjadinya konflik IP address). Alokasi IP address umumnya di mulai dari 2-255.
Namun itu buka suatu keharusan, jika hanya memiliki 2 unit komputer maka cukup
mengatur Start IP 192.168.2.2 dan End IP 192.168.2.3, karena konfigurasi dalam
DHCP dapat disesuaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan.
Berikut beberapa kegunaan dari
DHCP :
1.
DHCP
memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap
client yang terhubung dengan jaringan komputer
2.
DHCP
akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola
jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis
dan dalam satu kali kerja
3.
DHCP
server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan
IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer
4.
DHCP
memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar computer
2.5. Kelebihan dan Kekurangan dari Layanan
DHCP
Kelebihan dari Layanan DHCP sebagai berikut :
a.
Memudahkan
dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
b.
Memudahkan
seorang administer jaringan dalam memberikan nomor ip address secara otomatis
di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.
c.
Menyediakan
alamat-alamat ip secara dinamis dan konfigurasi lain.
d.
Didesain
untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
e.
Memungkinkan
suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut
bias dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya
(off).
f.
Memungkinkan
suatu client menggunnakan satu alamat ip untuk jangka waktu tertentu dari
server.
g.
Memberikan
satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client,
seperti DNS Server & Default Gateway.
h.
Mencegah
terjadinya IP Conflict.
Sedangkan
kekurangannya sebagai berikut :
a.
Semua
pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off
maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan
tidak saling terhubung.
b.
Tidak
adanya otorasi (pembuktian keaslian). Selama komunikasi antara DHCP sever dan
DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang
tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server
yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan
klien palsu (yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan berakhirnya penyusunan makalah
ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. DHCP
(Dinamyc Host Configuration
Protocol) adalah sebuah
layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP
kepada komputer yang memintanya.
2. Dapat Mengetahui Cara Kerja DHCP Server
3. DHCP
server umumnya memiliki
sekumpulan alamat yang
diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP
Pool.
3.2. Saran
Dengan tersusunnya
makalah ini, maka
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari setiap
pembaca, yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik, diakses pada tanggal 16 Desember 2016
http://begal-tech.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-cara-kerja-dhcp-server-keuntungan-kerugian.html, diakses pada tanggal 17 Desember 2016
http://www.pintarkomputer.com/penjelasan-lengkap-dhcp-server-dan-cara-kerjanya/, diakses pada tanggal 17 Desember 2016